Popular Post

Popular Posts

Recent post

Archive for November 2013

Cara Memelihara Kelinci Hias Agar Selalu Sehat  :

1.  Pastikan membeli kelinci dipeternakan  
    *  Pilihlah kelinci yang sudah lepas dari masa menyusui minimal 2 bulan 
        sehingga mempunyai daya tahan tubuhnya yang baik
    *  Untuk pemula disarankan membeli yang sudah besar minimal 4bln agar
        memperkecil resiko kematian 

2.  Siapkan Kandang ditempat/lingkungan yg jauh dari keramaian/bising.
    *  Usahakan alas kandang yg diinjak oleh kelinci terbuat dari bambu yang
        sudah diraut bukan ram kawat
    *  Pastikan semua kotoran kelinci jatuh kebawah sehingga tidak terinjak oleh kelinci
    *  Pastikan kandang jauh dari jangkauan binatang liar ( anjin,kucing dll )
    *  Hindari kandang kelinci dr air hujan secara langsung/kehujanan tanpa pelindung.
    *  Hindari kelinci dari terik sinar matahari secara langsung

3.  Pastikan setiap hari kandang dalam keadaan bersih
    *  Pastikan setiap hari tempat air minum  selalu diganti,dikuras dan dibersihkan
    *  Pastikan tempat makan selau bersih dari kotoran maupun kencing kelinci

4.  Biasakan pemberian makan kelinci yang teratur untuk mendapatkan hasil 
     yang maximal
     ex:   Pagi  jam  07 - 08  WIB  makan Pelet khusus kelinci
            Sore jam  18- 19    WIB  makan rumput/ sayuran yang sudah dilayukan
     Catatan  :
                      *  Hindari Kelinci dari makanan sayuran yg segar,baru ambil dr kulkas
                      *  Apabila kelinci diberi makanan rumput,carilah rumput yg tumbuh
                          ditempat yg tersinari matahari secara langsung
                          ( jangan mengambil rumput yg tumbuh ditempat teduh atau
                            dibawah pepohonan )

5.   Apabila terjangkit SCABIES,  maka suntiklah / dioleskan dengan obatnya
      Ciri-ciri    :   *  Jari kaki kelinci terlihat memerah,gundul/ tidak berbulu
                        *  Sekeliling Telinga  terlihat berjamur/ mengembang borokan
                        *  Hidung akan terlihat  mengembang seperti mau mengelupas
6.   Potonglah kuku kelinci apabila terlihat panjang
7.   Apabila memelihara jenis kelinci berbulu panjang maka disarankan selalu disisir, agar terlihat bagus & bersih,bulu dipotong/dirapihkan  setiap 4-5 bulan sekali  

Cara Memelihara Kelinci Hias Agar Selalu Sehat

 
Kelinci adalah hewan mamalia dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordoLagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).[1] Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci". Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Nusantara mula mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci sumatera ( Nesolagus netscheri ) yang baru ditemukan pada tahun 1972.

Jenis kelinci
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Di Indonesia banyak terdapat kelinci lokal, yakni jenis Kelinci jawa (Lepus negricollis) dan Kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa, diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia.[2] Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).
Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.
Data biologis



  • Masa hidup: 5 - 10 tahun
  • Masa produksi: 1 - 3 tahun
  • Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
  • Masa penyapihan : 6-8 minggu
  • Umur dewasa: 4-10 bulan
  • Umur dikawinkan: 6-12 bulan
  • Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah anak disapih.[rujukan?]
  • Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
  • Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
  • Periode estrus : 11 - 15 hari
  • Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)
  • Fertilitas: 1 - 2 jam sesudah kawin
  • Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
  • Volume darah: 40 ml/kg berat badan
  • Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan.[rujukan?]
Kelinci di Indonesia
Dari catatan sejarah, kelinci pertama kali dibawa ke tanah Jawa oleh orang-orang dari Belanda pada tahun 1835. Waktu itu, kelinci sudah jadi ternak hias. Di Indonesia, peternakan kelinci dibagi dua yaitu peternakan daging dan hias.
  1. Masa hidup: 5 - 10 tahun
  2. Masa produksi: 1 - 3 tahun
  3. Masa bunting : 28-35 hari (rata-rata 29 - 31 hari)
  4. Masa penyapihan : 6-8 minggu
  5. Umur dewasa: 4-10 bulan
  6. Umur dikawinkan: 6-12 bulan
  7. Masa perkawinan setelah beranak (calving interval): 1 minggu setelah Anak disapih.[rujukan?]
  8. Siklus kelamin : Poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
  9. Siklus berahi: Sekitar 2 minggu
  10. Periode estrus : 11 - 15 hari
  11. Ovulasi: Terjadi pada hari kawin (9 - 13 jam kemudian)
  12. Fertilitas: 1 - 2 jam sesudah kawin
  13. Jumlah kelahiran: 4- 10 ekor (rata-rata 6 - 8)
  14. Volume darah: 40 ml/kg berat badan
  15. Bobot dewasa: Sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan.

ASAL USUL KELINCI


rabbits_4_small


Sesuai dengan judul tulisan diatas, adalah merupakan salah satu pertanyaan yang  sering kali dilontarkan oleh para pecinta/pemelihara kelinci. Dan pertanyaan kemudian yang menyusul adalah, setelah kelinci hamil bagaimana cara merawatnya?, termasuk merawat anak-anaknya.
Sebetulnya cara penanganan kelinci yang sedang hamil tidak jauh berbeda dengan menangani kelinci secara normal. Dari banyak kasus memang hanya beberapa saja kelinci yang memiliki prilaku yang berbeda pada saat kehamilannya. Secara umum tanda-tanda kelinci yang sedang hamil adalah si kelinci betina akan menolak untuk didekati oleh kelinci pejantan setelah masa kawinnya, kemudian dengan berjalannya waktu, si Calon induk akan mulai terlihat mengumpulkan jerami-jerami/sobekan kertas koran serta disertai dengan perontokan bulu untuk membuat sarangnya kira-kira seminggu sebelum masa kelahirannya. Kelinci yang sedang hamil juga memiliki nafsu makan/minum yang bertambah, maklum makanan yang tadinya hanya untuk si Calon induk kini harus berbagi dengan calon bayi yang dikandungnya. Kadang-kadang prilaku agresive juga ditunjukan dan biasanya ini dialami oleh kelinci yang baru pertama kali mengalami proses kehamilannya.
Tanda-tanda kehamilan yang disebutkan tersebut adalah tanda-tanda berlaku umum dan tentu saja tingkat ke-akurasiannya tidak dapat dijadikan sebagai acuan baku. Karena bisa saja Kelinci-kelinci tersebut memiliki tanda-tanda itu, tapi toh ternyata tidak hamil.
Sebetulnya ada salah satu metode lagi yang sangat representative untuk memastikan kelinci tersebut itu hamil atau tidak. Saya yakin para pembaca pasti langsung menuju ke satu kata yang sama, yakni “Teknik Perabaan / Palpasi”.
Banyak para pemilik kelinci menilai bahwa teknik Palpasi ini adalah sulit untuk dipelajari, padahal jika ada kemauan tekni Palpasi ini sangat mudah untuk dipelajari dan dipraketkan. Teknik palpasi ini dapat dilakukan pada kelinci yang sudah dikawinkan sekitar 10 hari sebelumnya. Tentunya kelinci yang sudah mengalami kehamilan kedua, ketiga dst, adalah sangat mudah dalam mem-praktekan teknik palpasi ini dibandingkan dengan kelinci yang baru pertama kali kehamilannya.
Jadi gimana donk, cara-cara melakukan praktek palpasi? wah dah gak sabar rupanya ya…. Oke kita langsung ke pokok materinya.
Ukuran janin kelinci usia 10 hari
Ukuran janin kelinci usia 10 hari
Setelah kelinci dikawinkan selama 10 hari dan jika perkawinan tersebut sukses, maka akan terbentuk janin. Ukuran janin setiap jenis kelinci adalah seragam dan hampir seluruhnya menyerupai ukuran buah blueberry/buah arbei. Dari ukuran, tidak ada perbedaan antara fetus/janin dengan kotorannya.   Meskipun secara ukurannya adalah sama, tapi ada perbedaan dari bentuknya. 
Pembanding Kotoran dan Janin usia 10 hari
Pembanding Kotoran dan Janin usia 10 hari
Kotoran kelinci menyerupai padatan seperti batu karang dan tidak akan berubah bentuknya sewaktu dilakukan palpasi, berbeda dengan janin yang konturnya seperti menyerupai gel yang lembut dan dapat berubah bentuknya sewaktu dilakukan palpasi.





Dan dibawah ini adalah janin yang berusia  14-17  hari, ukurannya sebesar buah anggur.
Ukuran usia janis 14-17 hari
Ukuran usia janis 14-17 hari








Langkah-langkah melakukan teknik perabaan / Palpasi :
Langkah pertama
Langkah pertama
1. Tempatkan kelinci pada bidang datar dengan ketinggian yang nyaman untuk anda, bisa digunakan meja makan atau meja yang lain. Kemudian letakan telapak tangan pada permukaan meja. Satu tangan memegang dibagian kepala kelinci sambil menekannya secara lembut agar sikelinci terlihat membungkuk. Kemudian dorong telapak tangan anda kebagian bawah perut kelinci dengan posisi telapak menghadap kebawah.
Membalik telapak tangan
Membalik telapak tangan
2. Setelah telapak tangan anda berada dibawah perut sikelinci, kemudianbalik telapak tangan menghadap keatas hanya dengan mengangkat pergelangan tangan, posisi jari dan ibu jari tetap berada disisi sebelumnya.
Seperti memakai pelana terbalik
Seperti memakai pelana terbalik
Dan gerakan ini seakan-akan seperti memakaikan saddle/pelana pada perut si Kelinci. Lakukan tekanan  sambil meraba dengan seluruh  jari pada perut si Kelinci .
Beberapa orang mungkin bingung untuk membedakan antara kotoran dengan embrio, tapi hal ini bisa dihindari bahwa kotoran memiliki tekstur yang keras, akan terasa pada bagian perut yang mendekati tulang belakang sedangkan emrio adalah bertekstur gel (kenyal) dan biasanya bisa ditemukan pada bagian tengah perut. Melakukan teknik palpasi pada masa kehamilan yang telah melewati 2 minggu adalah lebih mudah menemukan embrio dibandingkan yang 10 hari karena pada  janin yang berusia 2 minggu biasanya embrio sudah mulai turun kebawah.
Jika pada usia 2 minggu ini belum juga ditemukan adanya kehamilan, maka si Kelinci bisa dikawinkan kembali.
Mudah-mudahan bisa membantu.
Source: dari berbagai sumber di internet.
Ciri-ciri umum jenis kelinci lop adalah :
  • Telinga yang menggantung ke bawah. 
  • Memiliki badan yang kompak dan padat. 
  • Panjang tubuh dapat mencapai 12 - 23 cm.
  • Variasi warnanya putih dan abu-abu.
  • Memiliki warna mata merah atau Coklat.
Saat ini kelinci lop telah terdapat berbagai macam jenis yang seperti sudah saya sebutkan di atas. Hal ini terjadi karena berbagai persilangan yang dilakukan oleh para breeder. Di sini akan dijelaskan jenis-jenis kelinci lop yang sudah terkenal saja. 

1. English Lop, mungkin kelinci ini bisa dikatakan sebagai nenek moyang dari semua jenis ras kelinci lop yang ada. Mengapa saya sebut demikian ? Karena di dalam salah satu naskah kuno hierogliph mesir ditemukan gambar dari kelinci lop ini. Jadi bisa dibayangkan sudah berapa lama kelinci lucu ini ada bukan ? English lop sebenarnya merupakan kelinci lokal dari daratan afrika, yaitu tepatnya dari Aljazair. Nama english lop sendiri diberikan oleh orang inggris setelah mereka mengembangkan jenis ini dan mengikutsertakannya dalam kontes. Ciri dari kelinci English Lop adalah telinganya yang sangat panjang ( rekor dunia yang tercatat adalah 31,125 inci ) dan tipis. Berat dari kelinci English Lop adalah 4-4,5 kg atau lebih.  


2. French Lop, jenis ini pertama kali dikenal di Perancis sekitar tahun 1850-an. Dipercayai merupakan hasil persilangan dari english lop dengan giant normande. Cirinya adalah mempunyai bentuk badan yang kuat, kepala bagian atas agak kotak dan menunduk, dan telinga yang tebal. Umur hidupnya antara 5-7 tahun. Berat dari jenis kelinci French Lop adalah 4,5-6 kg.


3. Holland Lop, sejarah kelinci ini berawal di Belanda pada tahun 1951 dari seorang peternak bernama Adrian de Cock. Merupan persilangan dari english lop, french lop, dan nederland dwarf. Pada tahun 1964 Holland Lop mendapat pengakuan dari badan standarisasi di Belanda. Selanjutnya Holland Lop  disempurnakan lagi pada tahun  1970, yaitu untuk bobot badannya. Ciri Holland Lop adalah mempunyai kepala yang bulat,  bermuka pesek, badan yang lebar, dada penuh, dan telinga pendek yang menggantung. Sekilas kelinci Holland Lop akan terlihat seperti anjing buldog dan sangat lucu sekali. Berat standarnya adalah 1,5 kg. 

4. Mini Lop, dikenal juga dengan nama german lop. Sejarah dari kelinci Mini Lop masih  menjadi perdebatan. Namun yang lebih dapat dipercaya mungkin adalah kelinci Mini Lop merupakan persilangan dari french lop, holland lop, dan chinchillia.  Dikembangkan di Jerman pada tahun 1972. Ciri kelinci Mini Lop  adalah muka lebar dan montok, telinga lebar, badan kompak. Umur hidupnya bisa mencapai 12 tahun. Berat standarnya adalah 2,7 kg.



5. American Fuzzy Lop, merupakan persilangan dari holland lop dengan french anggora. Dikembangkan di Amerika dan pertama kali diperkenalkan dalam konvensi ARBA pada tahun 1985. Mendapat pengakuan dari ARBA sebagai ras baru pada tahun 1988. Ciri kelinci American Fuzzy Lop  adalah muka yang pesek dan lebar, bulu woll yang lebat di tubuhnya, dan telinga pendek yang menggantung. Berat standarnya adalah 1,5 kg.



Ciri-Ciri Kelinci Lop

Saat ini terdapat banyak jenis kelinci yang beredar dan diternakkan di Indonesia, baik itu sebagai kelinci potong maupun sebagai kelinci hias. Disini akan diuraikan jenis-jenis kelinci yang relatif populer dan banyak dipelihara penggemar kelinci maupun peternak kelinci.

1. Kelinci ANGGORA (ANGORA) 
 
        
Kelinci Angora adalah salah satu jenis kelinci peliharaan tertua, berasal dari Ankara, Turki, yang pertama kali ditemukan dan dibawa oleh pelaut Inggris. Kemudian di bawa ke Perancis tahun 1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke Jerman. Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Prancis menjadi pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang menghasilkan wool.
Di Indonesia kelinci jenis angora banyak diminati sebagai kelinci hias.
Ada banyak jenis kelinci angora, misalnya French anggora, German anggora, Giant anggora, English anggora, Satin anggora, Chinese anggora, anggora Swiss, Finnish anggora, dsb. Kelinci angora Inggris merupakan keturunan angora Perancis (French angora).
Warna bulunya bervariasi putih, coklat, hitam, hitam putih, agouti, bintik-bintik putih, abu-abu, oranye, dan campuran atau kombinasi dari warna-warna tsb.
Kelinci anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian permukaan tubuhnya. Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di tubuhnya. Kelinci ini memiliki temperamen yang lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisiri binatang peliharaannya.
Pada umur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0 kg – 4,0 kg baik jantan maupun betina, dan berumur 5-7 tahun tergantung jenis dari anggoranya. Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6 ekor. Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan, sehingga harus rajin mencukurnya 6-8 cm setiap tiga bulannya agar bulunya tidak menggumpal.
2. Kelinci LOP (ENGLISH LOP, HOLLAND LOP, dsb)  
 
         
Kelinci Lop ini ada berbagai macam/jenis, antara lain english lop, holland lop, dwarf lop, american fuzzy lop, anggora/angora lop, french lop, dsb.
Diantara macam-macam kelinci Lop tersebut di atas, yang relatif paling terkenal adalah English Lop (Kelinci Lop Inggris).
Ciri dari jenis lop umumnya adalah bentuk kepala lebar, dan telinga yang menggantung dari pangkal kepala hingga ke samping pipi, tidak seperti kelinci lain yang pada umumnya memiliki telinga tegak.
Pada usia dini kelinci lop belum menunjukan telinganya yang koploh, hingga usia 2- 4 bulan baru bisa terlihat perubahan pada posisi telinga. Sekilas jenis ini seperti anjing, menarik, dan sangat lucu sehingga digemari banyak orang.
Kelinci lop Holland mempunyai telinga panjang dan jatuh, hidung pesek. Sedangkan French lop mempunyai telinga super panjang hingga menyentuh tanah, namun jenis ini cukup sulit hidup di Indonesia. Panjang tubuhnya 12-23cm. Variasi warnanya putih atau abu-abu. Mata merah atau coklat.
3. Kelinci FLEMISH GIANT 
 
         
Kelinci Flemish Giant termasuk jenis “raksasa” karena tubuhnya yang besar sekali untuk ukuran kelinci pada umumnya, beratnya dapat mencapai 13 kg. Kelinci ini dengan pakan khusus beratnya pernah mencapai 22,23 kg dan masuk Guinness World Records.
Kelinci ini dulunya merupakan keturunan dari kelinci liar Argentina, pada abad 18 pedagang dari Belanda membawa kelinci raksasa dari Argentina ke Eropa dan membudidayakannya. Catatan resmi dari jenis ini sendiri baru ada pada tahun 1860.
Awalnya kelinci flemish giant hanya dikembangkan di Inggris untuk memenuhi permintaan akan daging kelinci di negara tersebut. Kemudian kelinci ini menyebar ke seluruh dunia, karena kebutuhan akan daging kelinci membuat kelinci jenis ini digemari dan diternakan secara besar-besaran di berbagai negara.
Walaupun jenis kelinci Flemish Giant ini pada umumnya diambil dagingnya, namun di Indonesia cenderung sebagai kelinci peliharaan atau kelinci hias, khususnya bagi yang menyukai pada bentuk tubuhnya yang besar.
Ciri-ciri umum dari flemish giant adalah mempunyai badan yang panjang (saat dewasa lebih dari 51 cm), dan besar, bertulang tebal, dan dada penuh berisi. Kepala lebar, telinga panjang dan tebal serta berdiri (saat dewasa panjang telinga lebih dari 15 cm), serta mempunya kaki yang besar, panjang dan kokoh.
Warna dari kelinci flemish giant yang diakui adalah hitam, biru, coklat kuning muda (fawn), abu2 terang, seperti pasir (sandy), abu2 besi (steel grey), dan putih.
4. Kelinci REX 
 
         
Kelinci rex memiliki ciri khas pada bulunya yang halus dan lembut seperti beludru. Pertama kali rex ditemukan di Prancis dari keturunan kelinci liar pada tahun 1919. Mereka mulai dikenal saat dipublikasikan pada Paris International Rabbit Show pada tahun 1924. Dan tahun setelahnya rex mulai diimport ke Amerika Serikat dalam jumlah besar.
Oleh karena keindahan bulunya, maka jenis kelinci ini banyak dibudidayakan sebagai penghasil daging dan bulu selain sebagai hewan peliharaan (sebagai kelinci hias). Bulu mereka yang eksotis tersebut digunakan sebagai bahan baku jaket atau aksesoris pakaian.
Kelinci Rex ini ada berbagai macam/jenis bergantung dari warna bulunya, antara lain white rex, dalmatian rex (bertotol), black rex, pappilon res, ermine rex, blue rex, dsb. Beberapa peternak di Indonesia memberi nama sendiri, misalnya tricolor rex (tiga warna), dsb. Kelinci Rex yang paling terkenal adalah White Rex, yang berbulu putih mulus dan tebal.
Bulu halus kelinci Rex akan semakin indah dan kualitas bulunya semakin baik jika hidup di lingkungan yang bersuhu rendah, yaitu berkisar 5-15 C. Namun bukan berarti tidak dapat hidup di daerah tropis yang bersuhu panas, hanya saja bulunya tidak seindah bila hidup di daerah dingin.
5. Kelinci DUTCH (Kelinci BELANDA) 
 
         
Kelinci Dutch atau juga dikenal dengan kelinci Belanda, awalnya berasal dari negeri kincir angin (negeri Belanda).
Kelinci Dutch ini bulunya pendek dan kaya warna, antara lain hitam putih, coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu. Warna bulunya khas, melingkar seperti pelana berwarna putih dari punggung terus ke leher sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam, coklat atau abu-abu, moncong dan dahi putih. Umumnya kaki depan seluruhnya putih, namun ada yang tidak demikian. Kaki belakang umumnya berwarna hitam atau warna lain dengan ujung kaki putih. Ada pula yang sekaligus memiliki 3 macam warna, sering di sebut Tricoloured Dutch atau kembang telon.
Karena kaya warna dan keunikan kombinasi warna bulunya, kelinci dutch ini merupakan kelinci yang paling digemari oleh para peternak dan para pencinta hewan peliharaan.
Kelinci Dutch ini termasuk jenis kelinci yang berukuran mini atau kerdil, berat induk dewasa hanya 1 – 2,5 kg. Kelinci betinanya bersifat keibuan fertilitasnya tinggi. Setiap kali melahirkan, kelinci menghasilkan anak 7-8 ekor.
6. Kelinci ENGLISH SPOT 
 
Kelinci ini berasal dari Inggris dan mulai diternakan pada abad ke-19 yang juga dikenal sebagai English rabbit (kelinci Ingris). Kelinci ini merupakan silangan flamish giant, English lop, Patagonian, angora, dutch, silver dan Himalayan.
Warna dasarnya adalah putih bersih dan ber-spot. Variasi lainnya yaitu hitam, coklat, abu-abu. Spotnya terdapat diseluruh badan dan di hidung ada spot besar. Kelinci english spot memiliki garis hitam, coklat, atau abu-abu pada punggungnya, warna bulu hitam, coklat atau abu-abu juga terlihat di sekitar mata, hidung, dan telinga. Pada bagian perut terdapat totol (bintik-bintik) hitam, coklat atau abu-abu.
Termasuk jenis kelinci berbadan besar, hampir mirip dengan jenis rex namun berbulu lebih halus.
7. Kelinci HIMALAYAN (Kelinci CINA/RUSIA) 
 
Kelinci ini memiliki nama lain kelinci cina atau kelinci rusia. Kelinci himalayam berwarna putih diselingi dengan warna disekitar hidung, telinga, ekor, dan pada kaki setelah mereka beranjak dewasa dengan mata berwarna merah muda.
Kelinci Himalayan ini termasuk salah satu jenis yang paling digemari dan dicari di Indonesia.
Awalnya kelinci Himalayan memiliki berat standar 2,5 – 4,5 kg, tubuhnya ramping dan seperti tabung saat berbaring. Namun dalam perkembangan selanjutnya juga bersamaan dengan penyilangan-penyilangan, saat ini banyak juga berukuran mini, dengan berat sekitar 1 kg. Di alam kelinci ini aktif pada malam hari dan tidur di siang hari.
Termasuk kelinci berbadan kecil seperti kelinci hotot, ciri yang membedakan adalah adanya warna yang khas pada bagian telinga, wajah, dan kaki. Variasi warna ada yang hitam, coklat, dan kebiruan.
8.Kelinci LION (LIONHEAD) 
 
         
Kelinci lion awalnya adalah kelinci Anggora Inggris yang tidak jadi, kupingnya pendek, wajahnya di penuhi bulu-bulu panjang, mirip seperti lion (singa) yang cenderung lucu. Karena kepalanya seperti singa, maka kondisi ini dipertahankan dan selanjutnya dinamakan kelinci singa (lion).
Kelinci Lion memiliki telinga yang pendek dan khas pada bulunya yang tumbuh memanjang disekitar leher dan wajah seperti seekor singa dengan tubuh yang pendek dan bulat. Saat masih kecil (sekitar umur 2 bulan), lyon mirip dengan angora. Bulu panjang merata di tubuhnya. Begitu dewasa akan semakin jelas perbedaannya. Bagian kepala dan leher bulunya panjang. Warnanya beragam antara lain putih, hitam, abu-abu, coklat kemerahan, kekuningan, dsb.
Ukuran tubuh kelinci ini masuk dalam kategori kelinci kecil sampai sedang. Karena kelinci ini masih saudara dekat dengan angora, maka tiap 3 bulan sekali harus rajin mencukur bulunya yang cepat tumbuh.
9. Kelinci SATIN 
 
         
Jenis ini awalnya berasal dari Amerika Serikat, tubuhnya memiliki bobot 3,8 – 5,0 kg. Mereka memiliki ciri pada bulunya yang tebal dan jarak antar bulu begitu rapat, kepala agak bulat dan telinga tegak tidak begitu panjang.
Secara penampilan kelinci Satin mirip dengan jenis kelinci Rex, sehingga sering juga disebut kelinci Rex Satin, namun bulunya agak sedikit tebal dan lebat, Warnanya bervariasi, antara lain coklat, merah, krem, perak, dan ada juga yang kombinasi dengan totol-totol putih.
Kelinci Satin ini badannya panjang, kepala lebar, leher pendek, telinganya yang lebar tampak seimbang dengan badannya. Tulang-tulangnya tampak kuat, kakinya lurus, dan kukunya hitam gelap.
Kelinci satin memiliki 11 varietas yaitu hitam, biru, California, broken, chinchilla, coklat, tembaga, otter, merah, siam dan putih. Kelinci satin yang pertama kali muncul adalah mutasi kelinci Havana coklat, mutasi ini pada batang rambut berupa pencahayaan.
Untuk membuat bulu yang sehat dan tubuh yang ideal diperlukan pakan dengan protein tinggi dan biji bunga matahari dan bulu kelinci satin tidak diperlukan perawatan khusus namun hanya rutinitas menyikat bulu.
Penemu kelinci satin adalah Walter Kwik dari Indiana yang berasal dari pengembangan kelinci Havana tahun 1930. Selanjutnya Walter K mengirim kelincinya ke Havard University dimana pakar genetika menetapkan adanya mutasi baru merupakan gen resesif dengan bulu yang bersinar dan tekstur bulu pendek. Mutasi ini mirip dengan mutasi kelinci rex.
Selanjutnya gen kelinci satin diperkenalkan dalam banyak warna antara lain hitam, biru, California, chinchilla, cokelat, tembaga, otter, merah, siam, putih dan varietas broken. Kelinci satin ini sekarang dicrosskan dengan berbagai jenis kelinci antara lain angora satin, dwarf satin dan rex satin untuk berbagai tujuan keperluan industri perkelincian.
10. Kelinci ND (NETHERLAND DWARF) 
 
         
Kelinci Netherland Dwarf ini termasuk ras kelinci kerdil yang awalnya berasal dari Belanda, sering juga disebut kelinci mini (sebesar marmut). Bobot dewasa nya di bawah 1 kg. Bentuk tubuhnya pendek, kepalanya agak bulat, leher pendek sehingga dijuluki lost neck rabbit, ukuran telinganya kecil.
Bulunya tidak tebal, warnanya bervariasi karena kelinci ini banyak disilangkan, yang paling diminati adalah berwarna putih dengan warna mata merah. Kelinci ini ditemukan tahun 1940, kemudian dikembangkan oleh J. Meijerig dan C. W. Calcar, dan disebarkan ke negara-negara lain, termasuk Indonesia sebagai binatang hias, dan banyak yang menggemarinya.
11. Kelinci NEW ZEALAND (WHITE, RED, BLACK, dsb) 
 
         
Kelinci New Zealand termasuk kelinci berbadan besar, karena tumbuhnya cepat besar sehingga sering diternakan untuk dikonsumsi dagingnya (berat dewasa sekitar 5 kg lebih, anaknya dapat mencapai 10-12 ekor). Sesuai dengan namanya, jenis kelinci ini berasal dari New Zealand dan awalnya berkembang selain di New Zwaland sendiri, juga di Amerika Serikat dan Australia. Namun sekarang sudah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Kelinci New Zealand ini ada berbagai warna dan dinamakan sesuai warna tsb, misalnya New Zealand White (putih), New Zealand Red (merah), New Zealand Black (hitam) dsb. Yang paling populer adalah kelinci New Zealand White, bulunya putih mulus, padat, tebal, mata umumnya berwarna merah.
12. Kelinci HOTOT 
 
Kelinci Hotot mempunyai tanda khusus yaitu adanya bulatan hitam di sekeliling matanya, sehingga tampak seperti celak tebal atau ninja. Kelinci jenis ini berbadan kecil, umumnya berwarna putih.
13. Kelinci HARLEQUIN 
 
         
Disebut Harlequin bila ada aneka warna dalam satu individu dengan corak beraturan membentuk garis lurus, misalnya coklat, hitam, coklat tua, coklat kemerahan, abu-abu, biru, silver, dsb. Oleh karena itu, kelinci dengan kombinasi warna seperti itu dinamakan kelinci Harlequin.
Kelinci Harlequin memang mempesona dengan kombinasi warna yang unik bergaris dan belang-belang. Harlequin Rex bentuknya tubuhnya seperti Rex, Harlequin Lop bentuk tubuhnya seperti Lop, Harlequin Anggora bentuknya seperti Angora, dsb.
14. Kelinci TAN 
 
Kelinci Tan ini termasuk kelinci kecil, bulunya mengkilap berwarna cokelat kemerah-merahan (ada juga yang hitam abu-abu). Warnyanya jelas, terang, terdapat di bawah dagu sampai ke dada, tengkuk, dan bawah ekor. Bagian perut sampai bagian sebelah dalam kaki depan juga berwarna cokelat kemerah-merahan, telapak kakinya putih. Jenis kelinci ras Tan ini sangat sesuai untuk peliharaan dan digemari.
Kelinci Tan ini ditemukan tahun 1880 di Culland Hall dekat Braillsford (Derbyshire), masih liar dan penakut. Setelah dikembangbiakkan lahirlah kelinci dengan warna perpaduan hitam dan coklat tua, biru dan putih kebiruan (lilac). Kelinci jenis ini sangat gagah dan menarik.
15. Kelinci POLISH 
 
         
Kelinci Polish termasuk kelinci berbadan kecil mungil, bulu-bulunya halus dan berwarna aneka rupa.Telinganya tegak, pendek bulat cenderung meruncing. Kepalanya bulat dan matanya merah delima atau biru, namun ada juga yang hitam.
Kelinci ras Polish ini hampir mirip dengan kelinci Netherland Dwarf, hanya sedikit lebih besar.
16. Kelinci HAVANA 
 
         
Kelinci Havana ini disukai penghobi kelinci karena sifatnya yang tenang, temperamennya yang lembut, dan bulunya yang lembut serta mengkilat. Sebenarnya Kelinci Satin berasal dari kelinci Havana ini.
Kelinci Havana pertama kali dikembangkan di Belanda tahun 1898. Kemudian kelinci Havana mulai menyebar di Eropa pada tahun 1908, di Amerika tahun 1916, dan sejak itu kemudian menyebar ke benua dan negara lainnya, termasuk Indonesia.
    Ciri-ciri Kelinci Havana :
  • Memiliki tubuh yang kecil, pendek, namun kompak dengan bahu berotot.
  • Memiliki kepala kecil dengan leher hampir tak terlihat.
  • Awalnya memiliki warna yang solid (warna seragam seluruh tubuh) yaitu coklat, hitam, dan biru, namun saat ini juga muncul belang-belang akibat persilangan kelinci lainnya.
  • Memiliki bulu yang tipis, sangat lembut, dan mengkilap degan panjang sekitar 2,5 cm.
  • Berat rata2 untuk kelinci jenis ini adalah 2,75 kg.
17. Kelinci JERSEY WOOLY (Kelinci DWARF ANGORA) 
 
         
Kelinci Jersey Wolly adalah kelinci jenis dwarf (kecil/kurcaci) yang baru. Pertama kali diperkenalkan ke Arba tahun 1984 oleh Bonnie S dari New Jersey namun baru diakui tahun 1988 pada konvensi arba. Kelinci jersey wollies awalnya dikembangkan sebagai hewan peliharaan dengan perawatan bulu (wool) yang mudah. Sekarang kelinci jersey wooly merupakan salah satu ras kelinci yang paling populer sejak dilaunching tahun 1988.
Kelinci jersey wooly dikembangkan melalui Kelinci Netherland Dwarf dengan Kelinci Angora Perancis dimana hasil silangan (cross) ini hewan peliharaan yang kecil dengan bulu panjang. Meski kelinci jersey woolies memiliki bulu yang lumayan panjang namun untuk urusan perawatannya tidak sesulit kelinci angora. Hal ini karena bulunya memiliki tekstur yang agak kasar sehingga tidak mudah menjadi kusut. Kelinci ini dikenal di Eropa sebagai kelinci Dwarf Angora dan hewan ini dikenal jinak serta pintar, sesuai sekali untuk hewan peliharaan.
Berat standard kelinci jersey wooly dewasa 1,5 kg. Lama hidup kelinci ini berkisar antara 7-10 tahun, namun bisa lebih lama lagi bila perawatannya sangat baik.
18. Kelinci AMERICAN SABLE 
 
Kelinci jenis American sable pertama kali muncul tahun 1924 yang berasal dari crossing kelinci Chinchilla oleh Otto B. Kelinci ini diakui tahun 1931 dan tahun 1970 mulai popular. Selajutnya tahun 1982 diakui oleh ARBA.
Kelinci American Sable ini berbadan besar dan bongsor, memiliki temperamen yang jinak dan senang dimanja manusia, dan hobby-nya tidur, serta sangat sesuai untuk hewan peliharaan.
Warna tubuhnya kebanyakan coklat sepia, juga ada yang hitam, dan pada bagian telinga, ekor, wajah, punggung dan kaki coklat sepianya gelap atau hitam. Bagian bawah agak memudar sephia coklatnya atau hitamnya. Untuk yang jantan disebut senior setelah 6 bulan dan yang betina 8 bulan. Berat kelinci dewasa 8 kg. Umumnya memiliki mata berwarna coklat dan bila terkena pantulan sinar akan menampakan warna merah rubi.
19. Kelinci CHINCHILLA (AMERICAN CHINCHILLA) 
 
Nama Chinchilla sebenarnya sebutan untuk warna. Warna dasar chinchilla adalah abu-abu gelap dengan warna mutiara abu-abu dan hitam. Warna chinchilla karena bulunya kurang pigmen kuning dan karena efek optik bulu warna hitam dan warna abu-abu sehingga mempunyai penampilan abu-abu keperakan.
Kelinci Chinchilla atau sering disebut American Chinchilla, bentuk tubuh dan beratnya bermacam-macam, ada yang mini, sedang mau pun raksasa. Misalkan kelinci raksasa chinchilla atau sering disebut Giant Chinchilla, merupakan hasil persilangan antara Standard Chinchilla dan Flemish Giant. Kemudian kelinci Fuzzy Lop Chinchilla yang sebenarnya kelinci American Fuzzy Lop yang berwarna chinchilla.

- Copyright © 2013 huko si rabbit - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -